top of page

Penulis : 

Sri Tjahajawati

Sri Yudiati Suprapto

Aimee Amalia

Hanni Handriani

Deta Apritantia

Felicia Theodora

 

Sinopsis :

Hormon-hormon yang berperan dalam pengaturan metabolisme kalsium di antaranya yaitu 1,25-Dihidroksikolekalsiferol, hormon paratiroid (PTH), kalsitonin, parathyroid hormone-related protein (PTHrP), glukokortikoid, estrogen, dan berbagai faktor yang mempengaruhi metabolisme kalsium serta fosfor. Tubuh manusia dewasa mengandung sekitar 1100 g (27,5 mol) kalsium, sedangkan fosfor ditemukan pada ATP, cAMP, 2,3-difosforgliserat, beberapa protein, dan berbagai senyawa penting lain dalam tubuh.

Tulang adalah bentuk khusus jaringan ikat dengan kerangka kolagen yang mengandung garam Ca2+ dan PO43- terutama hidroksiapatit dengan rumus umum Ca10(PO4)6(OH)2, yang juga berperan pada homeostasis Ca2+ dan PO43- secara keseluruhan. Kalsium dalam tulang mengalami pergantian dengan kecepatan 100% per tahun pada bayi dan 18% per tahun pada orang dewasa. Penurunan PTH bekerja langsung pada tulang untuk meningkatkan resorpsi tulang dan mobilisasi Ca2+. Selain meningkatkan Ca2+ plasma dan menurunkan fosfat plasma, PTH meningkatkan ekskresi fosfat dalam urine. 

Reseptor penginderaan Ca2+ (CaSR/Calsium Sensing Reseptor) adalah reseptor famili protein C G yang berpasangan dan  diekspresikan dalam jaringan kalsitropik, seperti kelenjar paratiroid dan ginjal, skeleton, system saraf, jaringan payudara serta sinyal yang melalui protein G dan β-arrestin. CaSR memiliki peran penting dalam metabolisme tulang dan mineral, karena mengatur sekresi hormon paratiroid, ekskresi Ca2+ urin, perkembangan  tulang serta laktasi.

CaSR juga memiliki peran nonkalsitropik, CaSR secara luas diekspresikan dalam jaringan yang tidak terlibat dalam homeostasis Ca2+, menunjukkan bahwa mungkin memiliki peran nonkalsitropik.dalam perkembangan paru-paru dan saraf, tonus pembuluh darah, gastrointestinal sensing nutrition. Fungsi atau ekspresi CaSR yang abnormal pada organ nonkalsitropik dikaitkan dengan kanker, penyakit kardiovaskular, asma, gangguan gastrointestinal, penyakit Alzheimer, gangguan toleransi glukosa dan penyembuhan luka yang buruk.

Buku ini membahas mengenai CaSR dan ekspresinya dalam keadaan fisiologi, serta peran patofisiologis dari CaSR pada penyakit kalsitropik dan nonkalsitropik. Buku mengenai CaSR ini dapat digunakan sebagai referensi dan pertimbangan dalam bidang kedokteran gigi.Hormon-hormon yang berperan dalam pengaturan metabolisme kalsium di antaranya yaitu 1,25-Dihidroksikolekalsiferol, hormon paratiroid (PTH), kalsitonin, parathyroid hormone-related protein (PTHrP), glukokortikoid, estrogen, dan berbagai faktor yang memengaruhi metabolisme kalsium serta fosfor. Tubuh manusia dewasa mengandung sekitar 1100 g (27,5 mol) kalsium, sedangkan fosfor ditemukan pada ATP, cAMP, 2,3-difosforgliserat, beberapa protein, dan berbagai senyawa penting lain dalam tubuh.Tulang adalah bentuk khusus jaringan ikat dengan kerangka kolagen yang mengandung garam Ca2+ dan PO43- terutama hidroksiapatit dengan rumus umum Ca10(PO4)6(OH)2, yang juga berperan pada homeostasis Ca2+ dan PO43- secara keseluruhan. Kalsium dalam tulang mengalami pergantian dengan kecepatan 100% per tahun pada bayi dan 18% per tahun pada orang dewasa. Penurunan PTH bekerja langsung pada tulang untuk meningkatkan resorpsi tulang dan mobilisasi Ca2+. Selain meningkatkan Ca2+ plasma dan menurunkan fosfat plasma, PTH meningkatkan ekskresi fosfat dalam urine. Reseptor penginderaan Ca2+ (CaSR/Calsium Sensing Reseptor) adalah reseptor famili protein C G yang berpasangan dan diekspresikan dalam jaringan kalsitropik, seperti kelenjar paratiroid dan ginjal, skeleton, system saraf, jaringan payudara serta sinyal yang melalui protein G dan β-arrestin. CaSR memiliki peran penting dalam metabolisme tulang dan mineral, karena mengatur sekresi hormon paratiroid, ekskresi Ca2+ urin, perkembangan tulang serta laktasi.CaSR juga memiliki peran nonkalsitropik, CaSR secara luas diekspresikan dalam jaringan yang tidak terlibat dalam homeostasis Ca2+, menunjukkan bahwa mungkin memiliki peran nonkalsitropik.dalam perkembangan paru-paru dan saraf, tonus pembuluh darah, gastrointestinal sensing nutrition. Fungsi atau ekspresi CaSR yang abnormal pada organ nonkalsitropik dikaitkan dengan kanker, penyakit kardiovaskular, asma, gangguan gastrointestinal, penyakit Alzheimer, gangguan toleransi glukosa dan penyembuhan luka yang buruk.Buku ini membahas mengenai CaSR dan ekspresinya dalam keadaan fisiologi, serta peran patofisiologis dari CaSR pada penyakit kalsitropik dan nonkalsitropik. Buku mengenai CaSR ini dapat digunakan sebagai referensi dan pertimbangan dalam bidang kedokteran gigi.

Calcium-Sensing Reseptor (CaSR) Dalam Keadaan Fisiologis

Rp0,00Price
    Product Page: Stores_Product_Widget
    bottom of page